Jumat, 10 Agustus 2012

Jika bisa dirumah, untuk apa keluar??




Sewaktu kecil, saya bercita-cita jadi guru dan cita-cita itu masih saya ingat sampai saya SMP. Namun ternyata ayah saya menginginkan saya jadi seorang akuntan (bukan angkutan kota lho heheh). Saat kuliah saya masuklah ke jurusan akuntansi dan Alhamdulillah saat lulus dari kampur saya menjadi akuntan di kantor akuntan publik yang termasuk dalam 4 besar dunia. Semua berjalan mulus ketika saya menjadi akuntan  sampai ada pergolakan ketika saya punya keluarga dan punya Rayyan. Memang kompensasi saya sebagai akuntan disana sangat memuaskan dan sebanding dengan waktu yang sudah saya keluarkan untuk meninggalkan keluarga.

Rayyan lah alasan saya untuk pindah ke tempat lain dan berhenti menjadi akuntan. Walaupun secara jujur harus saya katakan, saya masih menyukai kerjaan menjadi akuntan. Yang saya suka dari menjadi akuntan adalah,  karena selalu berganti klien jadi selalu punya lingkungan baru, jenjang kariernya jelas artinya semua orang yang berusaha pasti akan mencapai level tertinggi alias partner disana.

Pindahlah saya sebagai pegawai perusahaan swasta yang ada di Jakarta. Disana pun Alhamdulillah karier saya berjalan lancar walaupun tidak semua suka lho dengan perjalanan karier saya disana. Di usia belum genap 30 tahun alhamdulillah sudah diberi kepercayaan lebih sebagai manager yang mereview anak perusahaan (bukan pager lho). Ternyata dimanapun, untuk pekerjaan yang berhubugan dengan akuntansi ga akan mungkin untuk kerja hanya sesuai jam kerja 8-5 sore  karena setiap bulan selalu ada tutup buku bulanan, khususunya akhir tahun hehehe.

Saya rasa pergolakan semua wanita yang bekerja di luar rumah adalah "terlalu banyak menginggalkan anak." Saya membaca buku karangan Sitta Karina yang berjudul Rumah Coklat. Disana benar-benar diceritakan kegalauan ibu rumah tangga yang sekalgus wanita karier saat meninggalkan anak.  Memang benar, saat ini jika wanita tidak ikutan bekerja agak susah ya untuk menabung demi masa depan anak, tapi jika wanita menghabiskan waktu di kantor terlalu lama, anak akan sangat kurang perhatian.

Saya hampir sama dengan sosok yang ada di buku itu, Senin sampai Jumat di kantor pulang kerja anak sudah tidur saat berangkat kerja terlalu repot dan tergesa-gesa sehingga tidak sempat bermain dengan Rayyanku. Hari sabtu kadang saya memanjakan diri sebagai kompensasi atas kesibukan saya di 5 hari kerja. Waktu untur Rayyan ya cuma hari Minggu, itu pun kalau kami jalan ke Mall waktu berkualitas nya semakin berkurang.

Sampai suatu saat saya bertemu teman kuliah dan malam2 saya bbm dengan beliau ttg kegalauan saya. Yang buat saya kaget adalah kerjanya cuma jalan-jalan , ketawa ketiwi tapi kok transferan bulanannya lebih besar dari gaji saya hahahah. Saat galau itulah Arbi masuk dan menjelaskan bisnis nya itu ke saya. Masuk lah saya ke dalam pertemuan yang diadakan oleh independent distributor herbalife. Melihat marketing plannya, saya cuma berpikir jika saya bisa bekerja dengan lebih banyak waktu dengan Rayyan, ada pengingkatan income, jenjang karier yang jelas, training internasional dan ada liburan mulai dalam dan luar negri saya langsung memilih perusahaan ini yang menjadi tujuan saya selanjutnya.Saya akan mendedikasikan diri saya sebagai fully distributor Herbalife, jika sebelumnnya part time dan Full Heart , di tengah bulan Agustus 2012 ini saya akan melepas segala fasilitas, jabatan dan income aman saya saat ini untuk sepenuh nya menjadi distributor Herbalife.

Banyak teman kantor ga percaya saya kerja dari rumah. Ada yang tanya ke saya kerjaannya apa? saya jwab BBMan,  facebookan, Twitteran, BBMan, jalan-jalan, telepon-teleponan dan dirumah saya sudah buka POJOK SEHAT, yang saat saya ngantor belum terurus dengan baik. Kalau dari rumah bisa mendapatkan penghasilan dan lebih dekat dengan keluarga, untuk apa saya pencari penghasilan diluar rumah??

Disini, saya rasa semua cita-cita saya tepenuhi, saya menjadi mentor untuk orang yang hanya tertarik management berat badan, menjadi mentor untuk orang yang suka dengan bisnisnya, ketemu banyak orang positif. Menjadi akuntan untuk pencatatan stock dan income saya. Jiwa petualang saya yang suka jalan-jalan muncul lagi disini bedanya kalau dlu sehabis jalan- jalan uang habis dan pusing kalau sekarang, jalan jalan dapat uang (asyik kan??). Saya yang baru buat paspor di bulan May 2012 dan ga pernah keluar negri sebelumnya, Tahun ini Insya Allah saya akan memenuhi paspor saya dengan stempel dari 3 negara.

Kalau Mba Ivo yang mantan seorang GM dari peusahaan komunikasi di Indonesia yang income di perusahaan sebelumnya rela ditinggalkan, padahal income di perusahaan itu sudah 3 kali gaji saya di perusahaan (heheh) dan ga ada tuh kata malu dari beliau. Jika Mba Dewi yang seorang pramugari senior di maskapai penerbangan terbesar di Indonesia rela ditinggalan demi bisnis ini. JikaArbi si pengusaha sepeda rela meninggalkan bisnis sepeda yang sudah besar di Serang rela di tinggalkan. Jika Pak Hadi (www.sehatway.com) mantan pegawai perusahaan terbesar di Indonesia dan pengusaha textil rela meninggal kan bisnisnya. Jika bu Fairuz yang mantan finance manager rela men ninggalkan segala fasilitas kantor demi bisnis ini. Kenapa tidak dengan saya? Mereka bukan orang -orang bodoh yang bisa di bodoh- bodohi dengan marketing plan yang ga jelas. Mereka bukan orang-orang bodoh yang bisa di bodoh -bodohi dengan hanya menjual mimpi. Jika orang yang lebih dulu dari saya bisa , saya pasti bisa !!!


Jika di dalam rumah bisa menghasilan, kenapa harus keluar?
Jika saya bisa lebih dekat dengan anak dan suami, kenapa harus jauh?
Jika marketing plan nya jelas, kenapa harus ragu?
Jika harus sekarang, kenapa harus tunggu esok?

Why Herbalife, Why Not?




Mau ngobrol lebih jauh dengan saya ttg bisnis dari rumah
Atau hanya ingin tahu lebih banyak tentang produk herbalife
Yuks lanjutin ngobrol nya

Mayasari Hartoyo
Pin BB 29DCD7D1
Hp. 085881661121
YM May_lestari84@yahoo.com
Whats up 081806211209

Tidak ada komentar:

Posting Komentar