T : "May, elo pake suster ga buat anak low?"
M : Pake pengasuh aja, yang kalau sore pulang sekarang masih pake kok klo gw pergi sama mba nya
T : "hah, pulang?? berarti waktu lo kerja pulang kerja malem-malem gitu nanti klo anak bangun capek dong
harus bangun malem dan kurang tidur.Eh tapi mungkin karena gw belum ngalemin aja kali ya..
M : " Yoiii emang kalau di pikirin susah kalau di jalanin ya biasa aja.
Kejadian pagi itu sempet membuat saya bingung, Lah kan kita memilih berkarier dan menjadi ibu memang sudah tau segala konsekuensi nya. Memang siy ada beberapa orang yang menyerahkan tugas menjaga anak sepenuhnya dengan suster atau pengasuh nya sampai tidur pun sama pengasuh nya jadi tugas ibu nya mencari nafkah, meng ASI dan bermain di waktu senggang dengan anak.
Saya pun mengalami loh masa- masa itu... berangkat kerja pun ga sempet main sama anak pulang kerja ya jangan di tanya pasti ketika saya pulang kerja dlu Rayyan udah tidur jadi waktu bener-bener berkualitas sama Rayyan ya cuma weekend aja itu pun kalau saya ga lembur atau di sibukan dengan hand phone dan secial media lainnya yang secara ga sadar cukup menyita waktu saya yang sempit.
Duluuu saya pikir saat weekend saya ajak Rayyan jalan ke mall bawa pengasuh nya, Rayyan di suapin dan bermain dengan pengasuh sedang saya dengan tenang bisa main dengan hand phone dan foto- foto Rayyan sedang pengasuh saya yang berkomunikasi dengan Rayyan..
Kejadian itu menurut saya ya biasa aja soalnya itu adalah excusse saya sebagai wanita karier (hahah suit suit) yang memang mengabiskan waktu di kantor dan pulang sampai malam dan menurut saya weekend itu memang waktunya bersantai dengan keluarga dan memanjakan diri..
Sampai saya sadar bahwa sebaik apapun pengasuh yang saya miliki ternyata pendidikan pertama memang dari orang tua. Waktu Rayyan usia 2 tahun di diagnosa speech delay saya super sibuk mencarikannya terapis yang terbaik dan psikolog anak untuk memantau tumbuh kembangnya bahkan apa yang dikatakan banyak para parar saya ikuti dan saya jadi parno sendiri. Psikolog A bilangnya Rayyan hiper aktif, guru sekolah nya bilang Rayyan ini hiper ga boleh makan yang manis- manis. Hingga saya bertemu dengan dokter anak yang membuat saya serasa di tampar saat itu.
Saat rayyan di diagnosa speech delay dan diputuskan oleh dokter tidak perlu di terapi dan harus di berhentikan dari playgroup yang memang sudah di ikuti nya sejak umur 2 th. Sejujurnya saya masukin Rayyan ke Playgroup itu pun tanpa tujuan yang jelas semata- mata karena terbawa jejaring sosial aja kalau anak usia dini wajib sekolah dan sekolahnya yang bagus (hiihihi aneh ya) 1 bulan jalan dengan semua nasihat dokter alhamdulillah kondisi Rayyan membaik . Kemudian dokter bilang begini " bagus ya nak perkembangannya sudah jauh sekarang. Bilang sama mamanya jangan cari uang terus biar perhatiin kamu aja.."
Simpel banget ucapan dokter nya tapi membuat memori saya ingat apa saja yang sudah saya lakukan untuk anak saya bahkan waktu pun saya susah yang benar- benar sama rayyan. Saat si mba libur di hari Minggu seharusnya kan saat itu memang saatnya saya dan Rayyan ber komunikasi tapi malah di saat tanpa pengasuh saya kerepotan.
Hingga saya memutuskan meninggalkan karier saya untuk bekerja di rumah. Bahkan atasan saya pun ga percaya kalau saya yang memang senang berkarier ini mau kerja dirumah ehehehe. Alhamdulillah sampai saat ini lancaar . Awalnya saya yang kerja di rumah 1 tahun belakangan suami saya memutuskan kerja di rumah. Alhamdulillah keputusan kami berdampak besaaaar dengan tumbuh kembang Rayyan. Saat ini jika ada sesuatu yang salah kami cukup diam dan Rayyan ku sadar kami ga suka dan langsung memeluk kami dan berkata "maaf ya bun."
Padahal sebelumnya saat Rayyan melakukan kesalahan, walau suara kita sudah keras bahkan saya sampai nangis karena Rayyan ga mengerti dengan ucapan kami. Alhamdulillah ya Allah.
Jika dulu saya melakukan 1 anak dengan 2 pengasuh saat jalan di Mall. maka sekarang saya ketika melihat orang tua jalan dengan 2 anak dan 2 pengasuh malah heran.. "bapak ibunya kesian juga ya kurang waktu dengan anaknya."
Dalam mengasuh anak, Kerepotan itu PASTI, anak kadang mengeksplorasi karena keingintahuannya sehingga kadang membuat kita marah atau malu itu PASTI, anak kadang lari- lari hingga jatuh itu PASTI, anak jail dengan teman sebaya nya juga ada.. dan masih banyak yang dilakukan anak kita karena keingin tahuannya tinggi. Biarkan mereka dengan "keingin tahuannya" karena kadang ita harus banyak belajar dari anak- anak.
Metode pendidikan apapun yang diajarkan para pakar, Psikolog atau siapapun ga akan mungkin sepenuhnya isa di terapkan ke anak kita. Karena masing-masing anak itu unik dan punya ciri khas masing- masing sehingga cara mendidik nya pun berbeda. Menurut saya pribada didikan anak yang paling terbaik adalah didikan langsung dari kedua orang tuanya dengan hati dan penuh cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar